RINGKASAN SEJARAH JAMBI DENGAN ADAT NYO

 


RINGKASAN SEJARAH JAMBI DENGAN ADAT NYO

Pada zaman Kerajaan Mataram di zaman Sultan Agung (datuk sunan) mangku alam  berangkat meninggalkan Mataram menuju Kepulau Emas (Sumatra) yang sekarang mencari Putrinyo Hilang, Putri itu ialah anak bungsu dari limo bersaudaro namonyo Ratu  Mas Putih. Anak Datuk Sunan Mangku Alam berjumlah Limo Orang yang tertuo ialah Sunan Mangu Alam, keduo Sunan Jailani, katigo Sunan Sati, ke empat Ratu Mas Gagang, ke limo ialah Ratu Mas Putih  yang hilang.

Keberangkatan Datuk Sunan Mangku Alam itu bersamo hamba rakyatnyo  sebanyak Enam Puluh Satu Pencalang, ialah Orang Tujuh Koto Sembilan Kuto Petajen Muaro Sebo. Datuk Sunan Mangku Alam dan anak nyo bersamo sebagian rakyatnyo menetap ditanah pilih  sedangkan Ratu Mas Galong  masuk kebatang tembesi bermukim dimuaro air hitam kemudian kawin dengan Ranggo  Bungkuk Timpang Dado orang sakti dari kerinci, kawin ditanah pilih Ratu Mas Galong berganti namo  “Puti Helo Berhelo”. Kemudian memperoleh Tigo Orang Anak yang diberi namo yang tuo Dapati Setio Beti, keduo Depati Seti Nyato, katigo Depati Suko Berajo. Kemudian terkenal dengan namo sebutan “Depati Nan Tigo Selo”

Yang memerintah Daerah Sarolanggun, Bangko, yang mempunyai hubunan erat dengan Depati Nan Empat Selo Di Kerinci. Kemudian terkenal dengan sebutan “Empat Diatas Tigo Dibaruh”.

Empat Diatas Iayalah pertamo Depati Rencong Telang keduo Depati Atur Bumi, ketigo Depati Nan Disembah, ke empat Depati Empat Helai Kain.

Tigo Dibaruh ialah pertamo Depati Setio Beti, keduo Depati Setyio Nyato, ketigo Depati Suko Berajo. Masih serumpun bak serai masih seinduk bak ayam. Masih sepucung bak gulai masih seibat bak nasi.

Sunan Jailani kemudik batang tabir bermukim dikoto rayo Sunan Sati beserta  keluarganya  dan beberapa hulubalang terus menyusur Batang Hari, sebagian kehulu Batang Hari sedangkan sunan sati memasuki muaro tebo (sungai garut namonyo di waktu itu) sampai dilubuk gelang patah diantaro limbur dan Pauh Agung sekarang.

Disitu Sunan Seti memerintahkan 63 Hulu Balang untuk merintis melintang mata hari, maka rombongan ini sampai di Badar Lakun Alam Serambi Sungai Pagu sekarang rombongan tersebut dikepalai  oleh Tigo Orang Satu Ninek Seumbak Segajah Gilo, keduo Ninek Elang Berebah, ketigo Ninek Nan Babaju Selendang Kapas.

Sejarah kedatangan Enam Puluh Tigo orang itulah mako Masjid Tuo Di Sungai Pagu Bertiang Emam Puluh Tigo Buah dilekuk sungai  pagu terdapat batu bertulis yang berbunyi di dalam bahasa kita mengatakan “Nenek Elang Berebah Sampai Kelekuk Sungai Pagu Pada Abad Ke Enam Masehi”. Ini di terjemahkan dari bahasa hindu ke bahasa Indonesia oleh seorang ahli sejarah kuno, amerika yang bernama Verdetiek pada tahun 1971 sampai dilekuk sungai pagu.

 sedangkan Sunan Sati beberapa orang rombongannya terus menghulu kebatang tebo akhirnyo sampailah disebuah tempat yang waktu itu diberi nama Lubukterentang bertemu dengan saudaranyo Ratu Emas Putih ternyato telah kawin dengan orang yang melarikannyo bernama Tuanku Sari nan bergelar Iman Sari berasal dari Pagaruyung Minang Kabau.

Kabarnyo saudaro laki-laki dari Bundo Kandung kemudian Sunan Seti beserto orang –orangnyo menetaplah di daerah ini membikin pulo sebuah kampung  di sebelah barat lubuk terentang, di beri namo Kutobaka keduo tempat inilah tempat pertemuan undang jo teliti nan di bao dek Nenek Perpatih Nan Sebatang jo Nenek Ketemenggungaan.

Tanjung Belit mempunyai ikat setio bahwo dio betul-betul mempunyai dasar-dasar yang permanen yang dipatuhi dan diakui secara konsekuwen bahwa mematuhi undang –undang Adat Nan Bersendikan Syarak, Syarak Bersendikan Kitabullah itu.

Baca Juga :

Tanjung Nan Tigo Buah Tanjung

RINGKASAN SEJARAH JAMBI DENGAN ADAT NYO

PEPATAH PETITIH YANG BERBUNYI DEMIKIAN

APO KATO UNDANG APO PULO KATO TELITI

PENGANGKATAN BATIN PENGHULU DAN NEGERI

ALUR JO LANGGAN BATIN JO PENGHULU

Baca Juga Artikel Lain nya  >>

UNDANG -UNDANG HUKUM ADAT SEPUCUK JAMBI SEMBILAN LURAH


0 Response to "RINGKASAN SEJARAH JAMBI DENGAN ADAT NYO"

Posting Komentar